Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Profil Denmark (Peserta EURO 2012)

Written By admin on Jumat, 17 Februari 2012 | 03.07

Profil Tim Denmark. Selusin warsa berjalan dan tak terasa Denmark memekarkan julukan baru selain The Danish Dynamite. Mereka disebut koran-koran lokal sebagau Olsen-Banden (geng Olsen) atau Olsens Elieve (Sebelas Pilihan Olsen) karena pelatih Morten Olsen melahirkan sebuah era khas.

Dalam masa-masa yang penuh fluktasi cara bermain dan raihan jumlah kemenangan itu. Denmark dikenal sebagau skuad yang tidak mengenal rasa takur untuk bermain terbuka. Tidak mengeherankan juga jika Jon-Dahl Tomasson kemudian mencuat sebagai salah satu pencetak gol terbanyak bagi panji Denmark (52 gol) pada era tersebut.

Sayangnya, masa baru ini sempat ditandai kemunduran besar ketika Olsen tidak meloloskan Denmark ke Austria Swiss empat tahun silam. Mereka juga terhitung gagal ketika tampil di Piala Dunia 2010 setelah kalah 0-2 dari Belanda dan 1-3 darii Jrpang, di putaran grup.

Alhasil, acuan keberhasilan para fan negeri leluhur kaum Viking penakluk samudra dan penggemar perang itu masih tetap Euro 1992. Raihan trofi Denmark di level antarnegara memang hanya putaran final perebutan Piala Eropa dua dekade silam dan di Piala Konfederasi 1995.

Hal yang menarik adalah kenyataan desakan publik agar Olsen mundur pun tidak membuat DBU menyudahi kontrak sang pelatih yang sejatinya tamat pada tahun 2014. Tapi, pelatih yang pernah sukses itu cukup tahu diri bahwa eranya tengah menuju ufuk ketenggelaman.

Ia akan meundur selepas Juli 2012 nanti, apa pun pencapaian Denmark di Polandia-Ukraina. Dengan dukungan tim teknis yang solid Olsen pun mendapatkan masukan statistik, yang dikomputasi dengan cermat para pakar komputer  Denmark, bahwa peluangnya untuk mengukir sukses telah mencapai titik nadir.

Denmark butuh penyegaran tapi itu baru efektif bila dilakukan menuju Piala Dunia di Brasil pada 2014. Untuk saat ini fan sepak bola begara berpenduduk 5,5 juta tersebut cukup berdoa agar era Olsens Elieve tidak menyisakan kegetiran di lidah.

PROFIL TIM DENMAK:

    Federasi: Dansk Boldspil Union (DBU)
    Situs: www.dbu.dk
    Berdiri: 1889
    Bergabung ke UEFA: 1954
    Bergabung ke FIFA: 1904
    Rekor di Euro:
    Putaran Grup (Euro 1988, 1996, 2000)
    Perempat final (Euro 2004)
    Peringkat keemapt (Euro 1964)
    Semifinal (Euro 1984)
    Juara (Euro 1992)
    Starting XI: Sorensen, Silverbauer, Bjelland, Agger, Jacobson, Kvist, Zimling, Krohn-Dehli, Eriksen, Rommendahl, Bendtner

PEMAIN KUNCI TIM DENMARK: NICKLAS BENDTNER

Sebagai pemain jangkung yang punya agilitas prima dalam mengendalikan bola-bola bawah dan udara. seharusnya Big Nick sering mencetak gol. Ayah satu anak ini pun berdasarkan hasil tes psikologi di Arsenal punya level pede yang amat tinggi malah cenderung kebablasan.

Lalu kenapa Bendtner yang kini baru berusia 24 tahun itu sulit mencetak gol di laga-laga menentukan, baik di klub maupun timnas? The Copenhagen Post menyebut ia memang kurang sukses dalam pertemananan di luar lapangan hingga juga kurang disukai rekan. Imbasnya, harmoni tim tidak memaksimalkan Big Nick.

Untungnya di kualifikasi dan putaran final PD 2012 serta pada kualifikasi Euro 2012, Morten Olsen terus mempercayai Bendtner untuk menjadi ujung tombak tunggal The Danish Dynamite. Kmini, suka tidak suka, Denmark telah membintangkan dirinya. Jangan sia-siakan peluang.

PELATIH TIM DEMARK:MORTEN OLSEN

Filosofi bekas gelandang bertahan Denmark di era 70 hingga 80-an ini sederhana, ia hanya mengenal dua jenis pemain di lapangan: kiper dan nonkiper. Selain penjaga gawang, sepuluh pemain lainnya dinilai harus siap dimainkan pada semua posisi.

Alhasil, pengatur permainan bertubuh mungil seperti Christian Eriksen pun dalam latihan terpaksa kadang melakoni peran sebagai bek tengah. Semua baru dikembalikan secara normal dalam simulasi permainan menjelang laga.

Ketidaksukaan lelaki berumur 62 tahun ini pada hal-hal eksak adalah kunci bagi para pemain untuk beradaptasi cepat dan memiliki empati pada rekan setim. Imbasnya, batas-batas individu dalam skuad Tim Dinamit semakin lebur menyatu dalam kolektivitas yang solid. Banyak pemain yang biasa-biasa di level klub menjadi menonjol di tangan Olsen.

TAKTIK UMUM:

Karakter Denmark menuju Polandia-Ukraina 2012 sangat kuat. Olsen-Banden tidak pernah keluar dari patron 3-2-3-1 selepas berlaga di Piala Dunia 2012. Ini juga yang membuat mereka mampi mengalahkan unggulan utama, Portugal, di Kopenhagen dalam kualifikasi pada Oktober silam.

Ketimbang beradaptasi untuk menghadapin gaya Seleccao, saat itu Morten Olsen justru memilih untuk mengadu karakter asli kedua kubu. Pilihan ektrem yang berani ini tidak lepas dari keyakinan sang pelatih bahwa seluruh pilar timnya punya kebugaran yang cukup untuk menjalani rotasi posisi secara konsisten selama 90 menit.

Ketika sebuah lubang tercipta di posisi bek kiri yang ditempati Michael Silberbauer, karena yang bersangkutan maju membantu serangan, Niki Simling sebagai jangkar atau Andreas Bjelland (bek tengah) diwajibkan bergerak menutup lubang itu dalam detik berikutnya.

Tidak mengherankan bila kebugaran lebih diutamakan di timnas Denmark ketimbang faktor lain seperti skill, kecepatan, atau keunggulan postur. Pemain berstamina tinggi seperti Michael Krohn-Dehli, yang bisa bermain di sayap kiri atau sebagai striker sekunder, adalah representasi wajah modern timnas Denmark saat ini.

Era di mana Denmark sering mengubah-ubah formasi demi menopang ciri khas seorang pemain, seperti gelandang serang Jon-Dahl Tornasson, telah lewat. Kini pemain harus beradaptasi pada sistem dan bukan sebaliknya, akibatnya insting pemain untuk menjalani rotasi posisi semakin dipertajam.

Dalam masa-masa persiapan singkat di kualifikasi saja pola ini bisa berjalan bagus, apalagi kelak dalam pemusatan latihan panjang menjelang putaran final?

Sayangnya, Belanda, Portugal (lagi), dan Jerman di putaran final nanti pasti sudah mempelajari cara efektif memotong jalur rotasi formasi 4-2-3-1 Denmark. Semua kini berpulang pada kemampuan Daniel Agger dkk. untuk mengadu kecerdikan di lapangan.

0 komentar:

Posting Komentar